NEWSPEDIA.ID – Program CSR PGN di Desa Pagar Dewa berhasil membantu mengentas kemiskinan, sehingga berhasil meraih Penghargaan Padmamitra Award 2022 yang diselenggarakan oleh Forum CSR Indonesia. PGN meraih penghargaan atas Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha Dalam Penyelenggaraan Pembangunan Berkelanjutan Kategori Pengentasan Kemiskinan.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI Ma’aruf Amin dan diterima oleh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Harry Budi Sidharta, Rabu, (5/7/2023).
Program Desa Kaya oleh PGN di Desa Pagar Dewa berhasil mewujudkan bermacam inovasi berupa cara dan teknologi baru yang pertama kali dilakukan di wilayah perkebunan karet. Hl ini juga hal pertama dan satu-satunya yang dilakukan oleh perusahaan kluster migas distribusi di Indonesia.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Harry Budi Sidharta juga menegaskan, awalnya, PGN melakukan riset sosial terhadap masyarakat Pagar Dewa. Lahan perkebunan karet di Desa Pagar Dewa kurang lebih 4.500 hektar dari total keseluruhan 7.520 hektar wilayah Dewa Pagar Dewa. Dengan demikian, 59% sumber daya alam Desa Pagar Dewa memiliki komoditas perkebunan karet.
PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina melalui kegiatan Corporate Social& Responsibility (CSR) PGN menyusun program Desa Kaya di Desa Pagar Dewa. Program ini merupakan program prioritas CSR PGN dalam rangka maningkatkan daya petani karet di Desa Pagar Dewa yang menjadi profesi dominan masyarakat setempat.
Berdasarkan data monografi, sebanyak 1.842 masyarakat berprofesi di bidang pertanian karet dari total keseluruhan masyarakat Desa Pagar Dewa sebanyak 2.003 orang.
“Meskipun demikian, adanya sumber daya alam berupa kebun karen yang luas dan sumber daya manusia yang berkecimpung dalam perkebunan karet, tidak membuat petani karet Desa Pagar Dewa berdaya. Berbagai permasalahan dan kendala yang dialami oleh petani karet di Dewa Pagar Dewa sering menimbulkan permasalahan baru dalam jangka panjang.”kata Harry Budi
Berdasarkan hasil riset, diketahui bahwa kendala yang dialami oleh petani karet adalah dalam pemenuhan kebutuhan pupuk. Petani karet sulit mendapatkan akses pupuk bersubsidi, sementara pupuk non subsidi harganya cukup mahal. Selain itu, petani karet juga memiliki keterbatasan dalam mengelola pembibitan dan pembuatan pupuk organik khusus untuk karet.
“Untuk menyikapi kendala dan permasalahan yang dialami petani karet Desa Pagar Dewa, pekerja PGN di Stasiun Pagar Dewa mempunyai ide untuk membentu Koperasi Tani yang bisa menyediakan pupuk dengan harga terjangkau. Petani juga dapat menggunakan sistem kredit pupuk untuk meringankan beban petani ketika masuk periode pemupukkan,” jelas Harry.
PGN merealisasikan rencana dengan melakukan Musrenbang atau musyawarah Rencana Pembangunan sebagai wadah masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, kritik, dan saran.
Harry menerangkan bahwa pembentukkan dan pendampingan Koperasi Tani di Desa Pagar Dewa oleh PGN sudah berjalan sejak tahun 2016. Koperasi Tani menyediakan pupuk dengan harga terjangkau dan dapat kredit untuk pembayarannya.
Sistem kredit pupuk di Koperasi Tani Pagar Dewa dapat dibayarkan dengan 8 (delapan) kali angsuran. Periode pembayaran dilakukan ketika penimbangan hasil karet satu dampai dua kali dalam seminggu. Dengan sistem tersebut, petani dapat mengangsur selama tenggang waktu 2 bulan.
“Berbagai program juga telah dilaksanakan untuk mendukung pemberdayaan petani karet. Kegiatan yang dilakukan antara lain pelatihan pembuatan pupuk organik disertai pelatihan pembibitan karet dengan memanfaatkan bibit varietas unggulan dari Sembawa, Musi Banyuasin,” papar Harry.
Inovasi lainnya yakni pembuatan pupuk organic cair dari bonggol pisang, rebung, buah maja, air kelapa hingga nasi sisa. Bahan-bahan tersebut dioleh sedemikian rupa dan dilakukan fermentasi, sehingga menghasilkan pupuk cair yang bermanfaat bagi pertanian karet. Proses pembuatannya juga lebih murah dan mudah.
Pada tahun 2022, lanjut Harry, PGN melaksanakan program inovasi sosial dan edukasi terkait pemupukkan kepada Petani karet di Desa Pagar Dewa. Program ini untuk menjawab permasalahan mengenai akses pupuk dan cara pemanfaatannya.
“PGN merangkul berbagai pihak dalam Program Desa kaya antara lain petani karet, instansi/ Lembaga Pendidikan, BUMDES, masyarakat sekitar Stasiun Pagar Dewa, pemerintah setempat, dan pekerja PGN.” ungkap Harry
Pelatihan dan peningkatan kapasitas oleh PGN membuat masyarakat dapat mengolah lahan pertanian karet lebih baik, efektif, dan ramah lingkungan, karena memanfaatkan pupuk organic serta penanaman bibit unggul. Dari sisi ekonomi, petani karet lebih mudah dalam mengakses kredit atau pinjaman tanpa harus memberatkan petani.
“Program Desa Kaya merupakan salah satu Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PGN. CSR PGN memiliki prioritas untuk mendukung bisnis perusahaan dan program pemerintah. Kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Pagar Dewa yang sukses dan mendapatkan penghargaan, diharapkan dapat terealisasi ke program-program pemberdayaan PGN lainnya di sekitar wilayah operasi,” tutup Harry. (hp)