SURABAYA – Masa pemulihan ekonomi pasca pandemi, konsumsi listrik di Jawa Timur semakin meningkat, hal ini ditandai dengan meningkatnya penjualan sebesar 2,76% dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2022, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa timur berhasil mencetak penjualan sebesar 40.547 GWh. General Manager PLN UID Jawa Timur Lasiran memaparkan pertumbuhan konsumsi listrik ini terbesar disumbang dari sektor bisnis dan industri yang semakin menggeliat pasca pandemi.
“Tercatat sektor industri di Jawa Timur secara total mengalami kenaikan 3,42% dibanding tahun sebelumnya. Sementara untuk sektor bisnis cukup tinggi yakni 8,70%. Ini menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kami dari segi kelistrikan, siap mensupport, dengan daya mampu yang cukup dan reliabilitas yang tinggi,” terang Lasiran.
Melalui probing dan intensifikasi layanan kepada pelanggan, PLN UID Jawa Timur mencetak penjualan sebesar 40.547 GWh
PLN terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penjualan energi listrik dengan menyokong kegiatan-kegiatan produktif masyarakat melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi. Melalui program intensifikasi, PLN menguatkan iklim dan pertumbuhan electrifying lifestyle dengan berbagai gerakan, kampanye hingga kerjasama.
“Ekstensifikasi ini kami menggiatkan electrifying agriculture maupun electrifying marine. Sektor pertanian maupun perikanan yang sekiranya produksinya bisa ditingkatkan melalui dedieselisasi dan lainnya. Di Jawa Timur electrifying agriculture yang banyak itu wilayah Madiun dan Banyuwangi yang mana sektor pertanian sudah banyak disokong oleh listrik, selain menekan biaya juga bisa meningkatkan produktivitas,” papar Lasiran.
Menjawab tantangan perubahan zaman serta target pencapaian energi bersih, PLN UID Jawa Timur sampai dengan Desember 2022 memiliki 34 pelanggan yang sudah melakukan pembelian Renewable Energy Certificate (REC) dengan total penjualan sebanyak 471.038 Unit REC atau setara dengan Rp.16,48 M.
“Capaian ini meningkat pesan dibanding tahun ini sebelumnya yakni sebesar 8.631 unit. Hal ini menunjukkan bahwa di Jawa Timur semakin banyak perusahaan-perusahaan yang sadar pentingnya penggunaan energi bersih,”imbuhnya.
Mendapat pengakuan dari pelanggan, PLN mampu mengubah mindset ketidak percayaan industri terhadap kualitas PLN, pada tahun 2022 sebanyak 5 perusahaan raksasa di Jawa Timur memutuskan untuk menggunakan listrik PLN melalui penandatanganan perjanjian Akuisisi Captive Power dan meningkatkan penjualan PLN sebesar 575,44 GWh atau pendapatan sebesar Rp. 494,08 M.
“Serangkaian kegiatan dilakukan secara rutin dan intensif antara lain probing dengan pelanggan potensial, peningkatan respon dan pelayanan sehingga pada tahun 2022 berhasil menandatangani perjanjian akuisisi captive power dengan 5 perusahaan antara lain PT Cheil Jedang Indonesia, PT Tjiwi Kimia, PT Petrokimia, PT Sasa Inti, dan PT Adiprima Suraprinta. Selain itu, kami pun berhasil menyambung Layanan Khusus dan Premium kepada pelanggan sebanyak 2.917 pelanggan. Hal ini tentunya menjadi lecutan semangat kami atas kepercayaan pelanggan untuk terus meningkatkan layanan terbaik yang andal dan terpercaya,” pungkas Lasiran. (hp)