Prof Dr Awik Puji Dyah Nurhayati SSi MSi menunjukkan hasil risetnya mengenai pengembangan obat baru antikanker dari bahan spons laut./humas its

NEWSPEDIA.ID – Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh masyarakat dunia. Di Indonesia, kanker merupakan salah satu dari lima jenis penyakit penyebab kematian terbesar.

Prihatin dengan hal tersebut, Profesor ke-191 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Dr Awik Puji Dyah Nurhayati SSi MSi dari Departemen Biologi mencoba meneliti obat baru antikanker dari sumber daya laut Indonesia.

Guru Besar ITS bidang ilmu biologi kanker dan imunologi ini menerangkan, Indonesia sebagai negara yang 70 persen wilayahnya adalah perairan memiliki tingkat biodiversitas yang sangat tinggi. Atas hal tersebut, pemanfaatan sumber daya laut dapat menjadi potensi pengembangan obat kanker.

“Salah satunya dari spons laut,” sebut Awik. Kamis (4/1/2024)

Spons sendiri merupakan biomassa terbesar di perairan dengan perkiraan jumlah spesies di Indonesia sebanyak 4.000 – 6.000 jenis. Dengan berlimpahnya spesies tersebut, juga ditemukan bahwa spons dapat bersimbiosis dengan mikroorganisme laut yang bisa menghasilkan metabolit sekunder yang tinggi serta memiliki kemampuan untuk mensintesis bermacam-macam komponen organik.

“Komponen organik tersebut dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan,” paparnya.

Dalam penelitiannya, Awik menggunakan metode mechanisme based assay atau metode berbasis mekanisme aksi yang spesifik terhadap target antitumor. Tak hanya itu, mekanisme apoptosis sel juga menjadi aspek terpenting dalam pengembangan riset ini.

“Apoptosis merupakan sistem kematian sel terprogram,” jelasnya.

Dalam proses penelitiannya, Awik telah melakukan berbagai macam uji yaitu, in vitro, in vivo, hingga uji in silico.

“Sampai tahap uji in vivo, kami menemukan bahwa spesies spons A. suberitoides di Pasir Putih Situbondo, Jawa Timur, memiliki aktivitas antikanker yang paling tinggi,” ungkap ibu tiga anak tersebut.

Awik berharap agar pemanfaatan produk-produk obat yang berasal dari bahan alam laut tersebut dapat terus dikembangkan.

“Tak hanya itu, saya berharap agar penemuan ini dapat meningkatkan pemanfaatan, perlindungan, dan konservasi keanekaragaman biota laut secara berkelanjutan,” pungkasnya penuh harap.

Penemuan ini memiliki potensi besar untuk menjadi obat kanker baru yang lebih efektif dan aman

Penemuan Awik ini memiliki potensi besar untuk menjadi obat kanker baru yang lebih efektif dan aman. Hal ini dikarenakan spons laut relatif tidak beracun dan memiliki aktivitas antikanker yang kuat.

Selain itu, spons laut juga dapat diperoleh dengan mudah dan murah. Hal ini tentu akan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap obat kanker.

Penemuan ini tentu merupakan kabar baik bagi masyarakat Indonesia dan dunia. Semoga penelitian ini dapat segera dikembangkan dan dapat digunakan untuk membantu pasien kanker di seluruh dunia.(hp)

Sharing is caring

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *