NEWSPEDIA.ID – Hyundai Motor Company selalu menempatkan perkembangan teknologi terbaru sebagai penggerak utama dari pertumbuhan bisnis perusahaan. Maka dari itu, Hyundai menaruh perhatian besar pada riset dan pengembangan perusahaan agar konsisten dalam menghasilkan inovasi terkini hasil dari optimalisasi teknologi termutakhir. Adapun kegiatan riset dan pengembangan tersebut berpusat pada Namyang R&D Center, platform think tank utama Hyundai yang telah menjadi tempat lahir bagi inovasi-inovasi penting Hyundai.
Yong Wha Kim, Chief Technology Officer Hyundai Motor Group mengatakan, “Pusat riset dan pengembangan (R&D) Hyundai Motor dan Kia berperan sebagai basis utama untuk pengembangan model baru Hyundai, Kia, dan Genesis yang telah dirilis di seluruh dunia. Kami memiliki komitmen kuat terhadap penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan kendaraan yang tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi, tetapi juga memberikan pengalaman dan nilai yang melebihi harapan pelanggan. Dengan total 19 pusat R&D dan desain yang tersebar di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Jerman, Tiongkok, India, dan Jepang, kami mengembangkan kendaraan dengan desain sesuai kondisi masing-masing wilayah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan menghadapi tantangan lingkungan berkendara di seluruh dunia.”
Terletak di Hwaseong, Gyeonggi-do, Namyang R&D Center berada dekat dengan fasilitas manufaktur Hyundai di Ulsan, salah satu kota industri terbesar di Korea Selatan. Kedekatan tersebut sejalan dengan upaya Hyundai dalam menciptakan value chain untuk menghadirkan solusi mobilitas terbarukan bagi konsumen. Namyang R&D Center sendiri menaungi 10.000 peneliti kelas dunia yang menjadi kunci dari setiap pengembangan mobil-mobil baru Hyundai.
Berdiri di atas lahan seluas lebih dari 3,3 juta meter persegi, Namyang R&D Center memiliki fasilitas lengkap nan mumpuni untuk segala kebutuhan riset dan pengembangan. Namyang R&D Center telah dibekali dengan pusat desain dan engineering, laboratorium khusus untuk pengembangan powertrain, wind tunnels untuk penelitian terkait aerodinamika, hingga fasilitas khusus untuk uji tabrak. Karenanya, Hyundai mampu menciptakan kendaraan penuh teknologi dan inovasi terkini dengan kenyamanan dan keamanan berkendara terdepan.
Namyang R&D Center juga memiliki proving ground kelas dunia untuk uji coba performa kendaraan di berbagai medan. Hadir sejak 1995, proving ground ini mencakup total area seluas 1,65 juta meter persegi yang meliputi beragam lintasan tes berkendara sepanjang 70 km secara keseluruhan. Di sini, ada 34 jenis lintasan dan jalanan yang tersedia, termasuk sirkuit sepanjang 4,5 km untuk uji coba kendaraan berkecepatan tinggi.
Dalam perjalanannya, Namyang R&D Center telah menjadi lokasi kunci bagi Hyundai dan KIA dalam melakukan berbagai riset dan pengembangan untuk melahirkan inovasi-inovasi penting. Namyang R&D Center menjadi tempat lahirnya Hyundai N, brand yang merepresentasikan kepemimpinan Hyundai akan teknologi unggul dan inovasi tanpa batas. Proyek pengembangan Hyundai N didasari oleh hasrat kuat peneliti Namyang R&D Center untuk mengembangkan jenis mobil baru dengan performa tinggi.
Tidak hanya menjadi tempat lahir kendaraan revolusioner, Namyang R&D Center juga menjadi induk dari pengembangan teknologi Hyundai dalam menghasilkan solusi mobilitas masa depan, salah satunya autonomous driving. Saat ini, Hyundai tengah berfokus dalam mengembangkan autonomous driving level 4, di mana kendaraan akan sepenuhnya berjalan otomatis ke mana pun tujuan pengguna. Bahkan, pada perkembangannya nanti, kendaraan otonom di level ini bisa dipanggil pengguna via perangkat mobile. Adapun dalam pengembangannya, Hyundai berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan terkait, seperti Aurora sebagai penyedia software autonomous, hingga Motional untuk membantu mengembangkan autonomous driving level 4 dan rencana komersialisasi di Amerika Serikat pada 2023.
Namyang R&D Center juga berperan penting dalam menghubungkan jaringan R&D lokal Hyundai. Bersama Mabuk R&D Center, kedua fasilitas ini mengembangkan teknologi untuk fuel-cell electric vehicles (FCEV), mulai dari fuel-cell stacks and systems (suku cadang utama FCEV), sistem motor penggerak, dan sistem penyimpanan hidrogen. Hasilnya, Hyundai telah merilis Nexo, hydrogen fuel cell vehicle pertama yang diproduksi massal di tahun 2018, dan memproduksi FCEV komersial lainnya seperti bus dan truk. Ke depan, Namyang dan Mabuk R&D Center akan terus bekerja sama dalam penelitian teknologi terkait kendaraan ramah lingkungan, terutama mendiversifikasi penggunaan energi hidrogen bagi lebih banyak orang.
Selain itu, Hyundai juga terus mengembangkan teknologi robotik di Namyang R&D Center untuk meningkatkan kualitas hidup. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah wearable robotics seperti Vest Exoskeleton (VEX) yang mampu merevolusi kenyamanan dan keselamatan bekerja di industri. Hyundai juga tengah fokus dalam mengembangkan service robotics yang membawa solusi mobilitas ke level yang lebih tinggi dalam mendukung keseharian manusia, baik itu untuk kebutuhan manufaktur hingga smart city.
Namyang R&D Center akan terus menjadi jantung inovasi dari Hyundai Motor Company dan Hyundai Motor Group dalam upaya perusahaan mempertahankan kepemimpinan di industri dengan terus mendengarkan masukan dari konsumen, memahami pergerakan tren di pasar, serta menjalin kolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait. Dengan begitu, Hyundai dapat melahirkan lebih banyak inovasi yang mampu mentransformasi industri dan menciptakan masa depan yang lebih baik, mulai dari solusi mobilitas terbarukan hingga pengembangan energi baru yang berpusat pada manusia dan ramah lingkungan.
Tak ketinggalan, Namyang R&D Center juga sukses melahirkan lini IONIQ, mahakarya hasil riset selama 7 tahun yang menandai kepemimpinan Hyundai di sektor kendaraan listrik. Sejak memperkenalkan Project IONIQ pada 2016 sebagai cikal-bakal model-model IONIQ berikutnya, lini produk ini terus mendapatkan pengakuan global. Salah satunya adalah model IONIQ 5 yang sukses memborong berbagai penghargaan bergengsi pada 2022, termasuk World Car of the Year di ajang World Car Awards.
Pencapaian tersebut tak terlepas dari keberadaan pabrik Hyundai di sejumlah negara, termasuk di Indonesia. Sejak Maret 2022, Hyundai sudah memproduksi IONIQ 5 secara lokal di pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, sekaligus membuat IONIQ 5 menjadi mobil listrik pertama buatan lokal. IONIQ 5 pun menjadi model kendaraan listrik favorit yang mendapatkan animo luar biasa di Indonesia.
Hyundai pun percaya akan potensi Indonesia sebagai EV hub di Asia Tenggara dan menjadi salah satu pasar paling penting di Asia. Maka dari itu, Hyundai berkomitmen untuk memperkuat kepemimpinannya di sektor kendaraan listrik dan mendorong elektrifikasi di industri otomotif Indonesia. Komitmen tersebut salah satunya diwujudkan dengan membangun value chainterintegrasi yang menjamin rantai pasok kendaraan listrik. Setelah menghadirkan pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Hyundai juga tengah membangun pabrik battery system dan battery cell yang akan beroperasi pada 2024 mendatang.(hp)