NEWSPEDIA.ID – Monash University, bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, mengumumkan peluncuran Rencana Induk Ekowisata Citarik dalam sebuah seremoni hybrid yang digelar pada Rabu (30/8) di Fakultas Teknik Kampus Universitas Indonesia (UI), Kota Depok. Rencana Induk ini merupakan tonggak lima tahun kolaborasi Proyek Transformasi Sungai Citarum yang melibatkan Monash Art, Design & Architecture (MADA) dan Monash Sustainable Development Institute bersama UI dan Pemerintah Republik Indonesia. Proyek ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai komunitas dan organisasi non-profit lokal, industri lokal, serta komunitas riset global.

Rencana Induk ini mencakup visi 30 tahun dan kerangka rencana tata ruang di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarik, sepanjang 2,3 kilometer, melintasi dua desa di wilayah hulu di sisi utara Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dalam acara peluncuran tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyambut baik Rencana Induk Ekowisata Citarik sebagai bukti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan akademisi dalam mendukung pelestarian lingkungan dan riset berdampak. “Rencana Induk Ekowisata Citarik diharapkan dapat menjadi panduan bersama dalam mengembangkan solusi dan infrastruktur tata kelola air yang efektif untuk mendukung kehidupan masyarakat, industri, dan lingkungan secara berkelanjutan,” ujar Gubernur Ridwan Kamil.

Dikky Achmad Sidik, Kepala Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Pemprov Jawa Barat dan komisioner rencana induk lanskap, menjelaskan, “Rencana Induk Ekowisata Citarik selaras dengan peraturan pemerintah dan 12 Rencana Aksi Citarum. Salah satu tujuan dari rencana induk ini adalah untuk merevitalisasi sungai dan memulihkan area hulu di kawasan tersebut.”

Prof. Diego Ramirez-Lovering, Project Director & Director of the Informal Cities Lab at MADA, menyatakan bahwa kolaborasi ini telah memberikan solusi holistik sejak tahun 2018 dalam mendukung program restorasi Citarum Harum yang dipimpin oleh Gubernur Ridwan Kamil. “Hanya dengan bekerja sama dengan pemerintah kita dapat mencapai tujuan bersama, yaitu mengurangi kebocoran sampah ke sungai,” tambahnya.

Prof. Andrew MacIntyre, Pro Vice-Chancellor and President of Monash University, Indonesia, menjelaskan bagaimana Rencana Induk Ekowisata Citarik merupakan bagian dari kampanye global ‘Change It’ di Indonesia, mencerminkan dedikasi Monash University terhadap pendidikan, penelitian, dan kolaborasi dalam mendorong perubahan.

Rencana Induk Ekowisata Citarik dikembangkan melalui dialog berkelanjutan dengan komunitas dan masyarakat setempat serta melibatkan akademisi dan peneliti dari MADA dan Fakultas Teknik UI. Berbagai kegiatan termasuk konsultasi publik, lokakarya desain partisipatif, dan keterlibatan dengan lembaga pemerintah dan komunitas masyarakat setempat menjadi bagian integral dari pengembangan rencana ini.

Rencana ini juga mempertimbangkan berbagai aspek, seperti pertumbuhan ekonomi lokal, layanan limbah padat, restorasi jalur dan bentang alam, tata kelola air, serta strategi mitigasi perubahan iklim. Selain itu, proyek ini menekankan pentingnya keterlibatan komunitas dalam menjaga keberlanjutan proyek dan memberikan manfaat kepada generasi mendatang.

Peluncuran Rencana Induk Ekowisata Citarik juga mendapatkan dukungan langsung dari Kepala Desa Padamukti dan Kepala Desa Cibodas, yang menyambut optimisme akan masa depan yang lebih baik bagi warga desa mereka. Proyek ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam merevitalisasi Sungai Citarum dan mendukung masyarakat setempat secara berkelanjutan.(pra)

Sharing is caring

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *