Dukungan Penanganan & Percepatan Pemulihan Pasca PMK
PASURUAN – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tengah mewabah hewan-hewan ternak, khususnya sapi di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur. Hal ini memiliki dampak langsung terhadap industri pengolahan susu dan peternak sapi perah di Jawa Timur, yang bergantung pada produksi susu segar dari sapi perah. Pada saat yang bersamaan, para peternak juga terus mengedepankan kualitas produk demi keamanan konsumsi konsumen.
Menanggapi hal tersebut, PT Nestlé Indonesia kembali mendukung pemerintah Jawa Timur dalam menanggulangi penyebaran wabah PMK yang terjadi di Indonesia dengan berpartisipasi dalam pemberian vaksinasi yang dilakukan di Jawa Timur. Bentuk kolaborasi tersebut dihadiri dan dilaksanakan secara simbolis pada (28/07) oleh Ganesan Ampalavanar, Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia bersama beberapa pihak, di antaranya Bagus Rachman, S.E., M.Ec – Asisten Deputi Pengembangan & Pembaruan Perkoperasian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Ir. Indyah Aryani, MM – Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, dan KH. Abdul Mujib Imron SH, MH – Plh. Bupati Pasuruan.
Ganesan Ampalavanar, Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia menuturkan, “Sebagai perusahaan yang bermitra dengan lebih dari 26 ribu peternak sapi perah lokal untuk penyediaan susu, Nestlé berupaya untuk turut serta dalam penanganan wabah ini. Vaksinasi dosis kedua PMK yang diberikan kepada merupakan bentuk komitmen berkelanjutan Nestlé untuk mendukung pemerintah dalam menangani wabah yang telah menyebabkan disrupsi terhadap produktivitas susu. Dengan adanya bantuan yang disalurkan, kami harap dapat terus membantu para mitra peternak kami, serta menjaga kualitas dan keamanan produksi susu untuk menghadirkan produk bagi masyarakat Indonesia,” ujar Ganesan.
Selain mendukung upaya percepatan vaksinasi, PT Nestlé Indonesia juga menyalurkan bantuan sebesar Rp7,7 miliar dimulai pada Juni 2022 dan berlangsung hingga September 2022 kepada peternak sapi di Jawa Timur, termasuk 35 mitra koperasi dalam bentuk obat-obatan, vitamin, disinfektan, dan pakan tambahan.
H. Nurianto, Ketua KUD Dadi Jaya, Purwodadi mengungkapkan rasa syukur atas bentuk nyata yang dilakukan oleh pemerintah dan PT Nestlé Indonesia dalam hal penanggulangan wabah PMK di Jawa Timur. “Kami sangat berterima kasih atas ketangkasan pemerintah dan pihak swasta, khususnya PT Nestlé Indonesia dalam upaya percepatan vaksinasi dan pemberian bantuan teknis kepada sapi-sapi kami di Jawa Timur. Harapannya, upaya-upaya tersebut dapat mempercepat penanggulangan hewan-hewan ternak, khususnya sapi yang terjangkit wabah PMK, sehingga proses produksi susu sapi di Jawa Timur dapat kembali berjalan dengan baik,” ujar Nurianto.
Sejak 1975 sampai saat ini, Nestlé telah memberikan dukungan berupa pendampingan teknis, edukasi dan kebutuhan pemeliharaan sapi perah kepada mitra koperasi peternak sapi, sehingga industri susu di Jawa Timur bisa terus berjalan serta kualitas dan produktivitas susu yang dihasilkan dapat tetap terjaga.
“Sebagai perusahaan makanan dan minuman yang senantiasa mengedepankan kesehatan dan keafiatan konsumen kami, PT Nestlé Indonesia berkomitmen untuk tetap menjaga kualitas produk-produk kami, termasuk susu segar. Kami berharap, pemberlakuan vaksinasi serta dukungan lainnya untuk sapi-sapi perah di Jawa Timur dapat menjawab kekhawatiran para peternak atas sapi-sapi yang terjangkit wabah PMK sehingga sapi-sapi tersebut dapat kembali mendukung penghidupan mereka di masa sulit ini, sekaligus menjaga kualitas produksi susu segar yang dihasilkan,” tutup Ganesan.(hp)