PASURUAN – Tingginya permintaan pengiriman kopi ke luar Kabupaten Pasuruan sangat diminati pasark lokal, nasional bahkan internasional.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan, Lilik Widji Asri menegaskan, produk kopi dari para petani di 8 sentra penghasil tanaman kopi banyak diminta dari kota lain seperti Gresik, Malang, Surabaya. Bahkan sampai tembus ke pasar nasional seperti Jakarta, Bandung, Yogjakarta, Bogor, Bali, Kalimantan dan Sulawesi.
“Sampai sekarang pesanan kopi arabika sebanyak 200 kilogram per bulan dikirim ke Malaysia. Itu mulai juni tahun 2021 kemarin. Dan pada september kemarin ada customer dari Amerika yang langsung survei ke lokasi untuk melakukan penjajakan dan kerja sama,” kata Lilik di sela-sela kesibukannya, Selasa (04/10/2022) dilansir pasuruankab.go.id
Menurut Lilik Widji Asri, selain permintaan yang masih tinggi, meningkatnya prospek bisnis kopi juga bisa dilihat dari makin banyaknya kafe yang menghadirkan kapiten (kopi asli kabupaten) Pasuruan di semua wilayah penghasil kopi maupun di pusat-pusat keramaian.
“Sekarang kopi itu jadi menu wajib di semua restoran, rumah makan, cafe atau pun tempat yang menjual makanan minuman. Dan untuk di Kabupaten Pasuruan sudah banyak kafe Kapiten yang dikunjungi banyak penikmat kopi,” jelasnya.
Dengan semakin bergairahnya bisnis kopi, Pemkab Pasuruan terus berupaya untuk memfasilitasi para kelompok petani kopi. Mulai dari peningkatan SDM (sumber daya manusia), bantuan benih, sarana prasarana pendukung hingga bantuan unit pengolahan hasil.
Dijelaskan Lilik, sepanjang 2017 hingga sekarang, pihaknya telah menggelontokan anggaran lebih dari Rp 5 Milyar. Anggaran multi years itu difokuskan pada kelompok petani kopi pemula atau tengah merintis. Sehingga bisa menjadi pelecut untuk mengembangkan bisnisnya.
“Kita bimbing para petani kopi pemula atau madya agar terus mengembangkan usahanya sampai bangkit dan berdaya sehingga kualitas kopi kita semakin bagus dan merata,” terangnya.
Lebih lanjut Lilik menegaskan bahwa meningkatnya potensi kopi juga berbanding lurus dengan semakin meningkatnya luas areal tanam di Kabupaten Pasuruan dari 4000 an hektar di tahun lalu, kini mencapai 5351,97 hektar. Sedangkan luas panen sudah mencapai 1947,70 hektar dengan produktifitas 712,81 kilogram/hektar dan produksi 1388,34 ton ose.
Areal tanam tersebut tersebar di 8 sentra tanaman kopi di Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo, Lumbang, Pasrepan, Purwosari, Prigen dan Tosari.
Seperti diketahui, kopi di Kabupaten Pasuruan memiliki beberapa keunggulan seperti sertifikat hak merk Kapiten, sertifikat indikasi geografis kopi robusta pasuruan, SE Bupati nomor 01 tahun 2019 tentang hari jumat sebagai hari minum kopi dan yang lain.(hp)