NEWSPEDIA.ID – Wakil Bupati Bulungan, Ingkong Ala, memberikan apresiasi terhadap kemajuan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kecamatan Peso. Ia menilai progres tersebut mencerminkan komitmen serius dan ketulusan dari PT Kayan Hidro Energy (KHE) dalam membangun dan berinvestasi.
Dalam sambutannya pada acara doa syukur pemberian gelar Warga Kehormatan Dayak dari Masyarakat Adat Dayak Nasional (MADN) kepada Owner PT Kayan Hidro Energy (KHE), Tjandra Limanjaya, Ingkong Ala mengungkapkan kekagumannya terhadap progres proyek PLTA Kayan Cascade. Ia juga menekankan bahwa proyek ini merupakan pekerjaan raksasa, bukan hanya berskala nasional, tetapi juga berskala internasional.
“Pada hari ini, kita dapat melihat bukti nyata dari keseriusan KHE dalam proyek PLTA Kayan Cascade,” kata Ingkong Ala.
Lebih lanjut ia mengatakan, “Hari ini saya lihat luar biasa. Saya sampai kaget dengan progres yang saya lihat. Luar bisa. Kami sudah melihat pembangunan akses jalannya, terutama menuju titik bendungan I yang diperkirakan telah mencapai lebih dari 3 kilometer. Pembangunan ini telah mengalami kemajuan signifikan sejak kunjungan kami pada bulan Mei”.
Selain menyoroti aspek pembangunan fisik, Ingkong Ala juga menekankan pentingnya peningkatan ekonomi dan pendidikan melalui proyek ini. Ia berbicara tentang potensi pengembangan sektor perkebunan pertanian dan berharap proyek ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Bulungan.
“Oleh karena itu, kita semua, masyarakat yang ada di sekitar ini, kita beri dukungan. Juga doa karena ini proyek raksasa,” ajaknya.
Ingkong Ala juga menyampaikan rasa syukur karena Tanah Kuning juga akan merasakan manfaat dari proyek ini. Energi listrik yang dihasilkan dari PLTA Kayan Cascade akan menjadi sumber utama bagi industri di Tanah Kuning Mangkupadi. Ingkong Ala mengajak masyarakat untuk terus mendukung proyek ini melalui doa agar dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak.
Sementara itu, di acara yang sama, Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Marthin Billa menegaskan, PLTA Sungai Kayan akan membawa dampak positif atau mendongkrak pertumbuhan ekonomi di wilayah Kaltara.
“PLTA Kayan ini akan menopang pertumbuhan industri di Kaltara, termasuk IKN (Ibukota Negara),” ujarnya. Marthin meyakinkan pembangunan PLTA Kayan ini tidak akan merugikan masyarakat.
Marthin Billa yang juga menjabat anggota DPD RI ini menegaskan, PT KHE telah melibatkan masyarakat atau bekerja pada proses pembangunan proyek strategis nasional tersebut.
“Mereka (KHE) serius untuk membangun demi kepentingan masyarakat, iya kan. Kedua, Kecamatan Peso ini kampung saya, saya sangat peduli kepada orang yang serius mau bertindak, kita dukung PLTA ini,” pungkasnya.
Dampak Positif PLTA Kayan Cascade
PLTA Kayan Cascade merupakan proyek strategis nasional yang memiliki potensi untuk memberikan dampak positif yang signifikan bagi wilayah Kalimantan Utara. Proyek ini akan menghasilkan listrik berkapasitas 12.000 megawatt, yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan bahkan wilayah lainnya di Indonesia.
Selain itu, PLTA Kayan Cascade juga akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat di sekitar lokasi proyek. Pembangunan proyek ini akan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal, dan juga akan mendorong pengembangan sektor-sektor ekonomi lainnya, seperti perkebunan pertanian dan pariwisata.
Pembangunan PLTA Kayan Cascade
Pembangunan PLTA Kayan Cascade telah dimulai pada tahun 2022 dan ditargetkan selesai pada tahun 2027. Proyek ini dikerjakan oleh PT Kayan Hidro Energy (KHE), yang merupakan perusahaan patungan antara PT Indonesia Strategis Industry (ISI) dan perusahaan asal China, PowerChina.
PT KHE telah berkomitmen untuk melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan proyek ini. Perusahaan ini telah membentuk unit kerja khusus untuk mengelola hubungan dengan masyarakat lokal, yang disebut dengan Community Development Center (CDC). CDC bertugas untuk memastikan bahwa pembangunan proyek ini dapat berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat lokal.(hp)