sumber : 1miliarsantri.net
Al-Quran menyebut zaitun sebanyak tujuh kali. Dalam surat At-Tin ayat 1-4 disebutkan, “Demi buah ara dan zaitun, demi Gunung Sinai, demi kota keamanan ini. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
Rasulullah pun menganjurkan untuk memanfaatkan minyak zaitun karena memiliki banyak khasiat dan dikeluarkan dari pohon yang diberkahi.
Dalam sebuah hadist yang diterima dari Abi Darda, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala menurunkan penyakit dan obatnya, dan menjadikan setiap penyakit pasti ada obatnya. Maka berobatlah kalian, tapi jangan dengan yang haram.” (HR Abu Dawud).
Anjuran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam akan minyak zaitun diamini oleh dunia kedokteran.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialisasi Hematologi Onkologi Medik, Prof dr Zubairi Djoerban, menyebut minyak zaitun atau olive oil memiliki banyak manfaat, di antaranya mencegah stroke dan serangan jantung.
Menurut Prof Zubairi, sebuah penelitian ilmiah membuktikan orang yang mengonsumsi minyak zaitun setengah sendok makan per hari risiko Cardiovascular Disease 15 persen lebih rendah dan Coronary Heart Disease 21 persen lebih rendah.
“Berkaitan dengan stroke, dari sebuah peninjauan kepada 841.000 orang, terungkap bahwa minyak zaitun adalah satu-satunya sumber lemak tak jenuh tunggal yang berkaitan dengan penurunan risiko stroke dan penyakit jantung,” terang Prof Zubairi, Jumat (28/07/2023) kemarin.
Kemudian, dari riset lainnya pada 140.000 peserta, mereka yang mengonsumsi minyak zaitun memiliki risiko stroke yang jauh lebih rendah daripada yang tidak mengonsumsi.
Prof Zubairi menerangkan, minyak zaitun memiliki kandungan asam lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fats) yang tinggi, atau asam oleat, di atas 70 persen.
“Asam lemak tersebut membantu menurunkan kolesterol LDL, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan fungsi pembuluh darah,” tambahnya.
Selain itu, lanjutnya, asam oleat juga dapat membantu mengurangi kadar penanda peradangan yang penting seperti C-reactive protein (SRP).
Di mana peradangan kronis ini dianggap sebagai penyebab utama penyakit jantung, diabetes, hingga alzheimer.
Lebih lanjut Prof Zubairi mengungkapkan ada tiga senyawa fenolik utama dalam extra virgin olive oil yang bersifat antioksidan kuat serta dapat mengurangi risiko penyakit kronis.
Artinya, minyak zaitun tak hanya bermanfaat meminimalisir risiko stroke dan penyakit jantung saja. Tapi juga membantu menurunkan berat badan, menekan risiko diabetes tipe 2, mengurangi risiko kanker, mengobati rematik, dan sebagai antibakteri.
“Jadi (mungkin) untuk Anda yang menggunakan margarin, mentega, dan mayones bisa menggantinya dengan konsumsi minyak zaitun. Tentunya dibarengi dengan pola hidup sehat lainnya seperti olahraga teratur,” saran Prof Zubairi. (yus)